Apakah sebenarnya yang disebut INDRA KE-6? Beradasarkan
pelajaran biologi yang kita terima di sekolah manusia hanya memiliki 5 indra,
yaitu: indra pelihat (mata), indra pendengar (telinga), indra penciuman
(hidung), indra pengecap (lidah) dan indra perasa (kulit). Kelima indra ini
adalah alat yang kita pakai untuk memastikan bahwa sesuatu itu benar-benar ada
dan kita dapat memverifikasi dan mengidentifikasinya secara ilmiah. Misalnya,
kita mengatakan bahwa gula itu manis, dan kita mengetahuinya melalui indra
pengecap, dan hal ini dapat diverifikasi dan diidentifikasi secara ilmiah, dsb.
Akan tetapi ada hal-hal tertentu yang terjadi yang kadang-kandang tidak dapat dianalisa berdasarkan kelima indra manusia atau di luar kemampuan nalar manusia untuk memverifikasinya. Misalnya, kita memiliki perasaan yang kuat bahwa sesuatu akan terjadi di masa yang akan datang baik dalam waktu dekat maupun dalam waktu yang agak lama, dan sesuatu benar-benar terjadi. Padahal secara ilmiah kita tidak punya bukti ilmiah untuk memperkokoh perasaan kita. Bagaimana kita mengetahuinya? Kemampuan inilah yang sering disebut “intuisi” atau juga disebut ‘indra ke-enam’. Ada juga orang yang mampu membaca pikiran orang lain, mampu menemukan benda yang orang lain tidak mampu dalam keadaan normal, mampu memindahkan benda tanpa menyentuh tetapi hanya dengan tatapan, menyalakan api dengan tatapan, dll. Ada juga orang yang mampu mendengar “suara-suara” yang tidak dapat didengar oleh indra pendengaran normal. Atau kemampuan melihat sesuatu yang tidak dapat dilihat oleh orang lain dengan mata normal, dll.
Akan tetapi ada hal-hal tertentu yang terjadi yang kadang-kandang tidak dapat dianalisa berdasarkan kelima indra manusia atau di luar kemampuan nalar manusia untuk memverifikasinya. Misalnya, kita memiliki perasaan yang kuat bahwa sesuatu akan terjadi di masa yang akan datang baik dalam waktu dekat maupun dalam waktu yang agak lama, dan sesuatu benar-benar terjadi. Padahal secara ilmiah kita tidak punya bukti ilmiah untuk memperkokoh perasaan kita. Bagaimana kita mengetahuinya? Kemampuan inilah yang sering disebut “intuisi” atau juga disebut ‘indra ke-enam’. Ada juga orang yang mampu membaca pikiran orang lain, mampu menemukan benda yang orang lain tidak mampu dalam keadaan normal, mampu memindahkan benda tanpa menyentuh tetapi hanya dengan tatapan, menyalakan api dengan tatapan, dll. Ada juga orang yang mampu mendengar “suara-suara” yang tidak dapat didengar oleh indra pendengaran normal. Atau kemampuan melihat sesuatu yang tidak dapat dilihat oleh orang lain dengan mata normal, dll.
Berikut adalah 7 Ciri Ciri Orang Mempunyai Indera Ke Enam :
1. Pernah mengalami mimpi yang kemudian jadi kenyataan, mimpi tersebut sesungguhnya adalah pandangan kita tentang masa yang belum berlangsung, indera ke enam kita yang mungkin saja kalah dengan nafsu duniawi, hanya dapat memperingatkan kita melalui otak serta wujudkan peringatan tersebut melalui mimpi.
2. Merasakan ada suatu hal di dekat anda padahal saat itu anda cuma sendiri, mungkin saja saat itu anda memanglah tidak sendiri, sebenarnya ada makhluk lain yang mungkin lebih dari satu, berada di dekat anda, mungkin saja mereka sebenarnya mau bertutur sapa dengan anda, tetapi umumnya dari mereka justru mempermainkan perasaan anda sampai anda jadi merinding, nah merinding itu sebenarnya adalah bentuk dari proteksi alamiah anda melalui aura yang mengusir tamu tidak di undang tadi, semakin besar keberanian anda, maka semakin kuat aura anda untuk mengusir mereka, serta rasa merinding tadi pun semakin hilang.
3. Pada kondisi tertentu kita terasa ada seseorang/suatu hal yang memerhatikan kita, tetapi sesudah di tengok tidak ada siapapun. Untuk ke-2 kalinya kami juga meyakini bahwa sebenarnya anda memang diperhatikan oleh sesuatu, mungkin saja sanak keluarga yang sudah tidak ada, tetangga kita dari alam lain, maupun beberapa pengelana yang tengah berkunjung di dekat anda. Bisa juga sihir jahat yang memang dikirim untuk anda dan lain sebagainya.
4. Deja vu adalah perasaan yakin bahwa anda telah mengalami atau melihat situasi yang sebenarnya baru saja anda alami. Anda terasa seakan momen itu sudah berlangsung atau terulang lagi. Pengalaman ini umumnya dibarengi dengan rasa akrab, seram, atau aneh. Deja vu umumnya dikaitkan dengan mimpi, namun terkadang ada kemungkinan bahwa hal semacam itu memang sungguh-sungguh berlangsung di masa lalupengetahuan jiwa menyampaikan deja vu adalah sisi dari visi supranatural yang bocor, yang semestinya tidak keluar tetapi terpaksa keluar oleh kekuatan bawaan seseorang, dan membentuk sebuah perasaan yg tidak asing lagi untuk kita, walau sebenarnya kita baru mengalami sekali itu, perasaan itu datang dari pandangan kita sendiri, sesungguhnya peringatan bakal tibanya hari itu (waktu deja vu kita rasakan) sudah tertangkap oleh indera ke enam, indera tersebut sesungguhnya berusaha untuk menginformasikan pada kita, tetapi tidak berhasil, hingga di waktu kita betul-betul alami hal tersebut, perasaan akan visi tadi meluap-luap sampai kita terasa alami satu peristiwa 2 x. Kesimpulanya, deja vu artinya kehendak bebas sang indera ke enam untuk menentukan pilihanya, ia tidak ingin di kontrol oleh hukum alam, dan ia menunggu sang pemilik untuk melatih dan membebaskanya dari tabir belenggu.
5. Saat kita memperhatikan sesuatu tanpa berkedip, kita akan menangkap sinar yang menyelimuti benda tersebut, tetapi setelah di amati kembali, sinar tadi juga lenyap. Ketahuilah bahwa sinar yang menyelimuti benda padat dalam pandangan anda itu adalah aura/prana yang menyelimuti benda itu, anda dapat bertanya pada ahli aura atau ahli meditasi yang berpengalaman.
6. Ketika pertama kali kita bertemu dengan seseorang kita merasakan ketidak sukaan/kecocokan, meskipun kita belum mengetahui orang itu. Hal semacam ini disebabkan karena adanya alarm tidak tampak dari indera ke enam, aura yang kita miliki bakal menyatu dengan aura orang yang bertemu dengan kita, di waktu penyatuan aura tersebut, apabila kita dapat melihat, akan berlangsung interaksi, bila kita mengalami kecocokan, jadi warna aura itu bakal beralih dan melebur hingga muncul kesan yang hangat serta nyaman seperti merasa sangat bersahabat, apabila demikian sebaliknya, jadi akan berlangsung tolak-menolak selayaknya medan magnet sampai kita rasakan gerah serta kurang nyaman, jadi apabila anda terasa tidak suka dengan orang yang bahkan juga belum kita kenal, maka bisa di pastikan orang tersebut juga merasakan hal yang sama, hal semacam ini dapat menjadi bahan pertimbangan kita untuk mencari rekan usaha ataupun pasangan.
7. Pernah melihat sekelebat bayangan, demikian nyata, tetapi sesudah di sadari, nyatanya tak ada apa pun di sekitar kita. Bukanlah ilusi optik atau masalah mata yang di sebabkan posisi badan pada letak pandangan, tetapi sekelebat bayangan tadi memang tetangga kita yang tengah numpang lewat, apabila anda adalah salah satu dari yang memiliki indera ke enam, anda pasti tau tujuannya, serta anda juga juga pasti tau, kadang-kadang kamar kita adalah jalan pintas atau jalan masuk ke rumah mereka, serta kadang-kadang anda pasti jengkel, bila kamar mandi/toilet kita di jadikan dapur oleh mereka. Timbulnya sekelebat bayangan tadi sebenarnya adalah visi kita yang datang dari celah yang di punyai oleh tabir penghalang dari indera ke enam. Lantaran di waktu pikiran kita kosong, hasrat akan nafsu serta keduniawian juga turut kosong, sehingga tabir yang menyelimuti indera tersebut juga sedikit mempunyai celah, misalnya adalah saat kita nonton tv, dan kurang enjoy dengan acaranya, saat melamun, saat sedih, saat jemu dan lain-lain, sekelebat bayangan itupun tidak akan nampak apabila pikiran kita tidak dalam situasi seperti yang dijelaskan di atas.
1. Pernah mengalami mimpi yang kemudian jadi kenyataan, mimpi tersebut sesungguhnya adalah pandangan kita tentang masa yang belum berlangsung, indera ke enam kita yang mungkin saja kalah dengan nafsu duniawi, hanya dapat memperingatkan kita melalui otak serta wujudkan peringatan tersebut melalui mimpi.
2. Merasakan ada suatu hal di dekat anda padahal saat itu anda cuma sendiri, mungkin saja saat itu anda memanglah tidak sendiri, sebenarnya ada makhluk lain yang mungkin lebih dari satu, berada di dekat anda, mungkin saja mereka sebenarnya mau bertutur sapa dengan anda, tetapi umumnya dari mereka justru mempermainkan perasaan anda sampai anda jadi merinding, nah merinding itu sebenarnya adalah bentuk dari proteksi alamiah anda melalui aura yang mengusir tamu tidak di undang tadi, semakin besar keberanian anda, maka semakin kuat aura anda untuk mengusir mereka, serta rasa merinding tadi pun semakin hilang.
3. Pada kondisi tertentu kita terasa ada seseorang/suatu hal yang memerhatikan kita, tetapi sesudah di tengok tidak ada siapapun. Untuk ke-2 kalinya kami juga meyakini bahwa sebenarnya anda memang diperhatikan oleh sesuatu, mungkin saja sanak keluarga yang sudah tidak ada, tetangga kita dari alam lain, maupun beberapa pengelana yang tengah berkunjung di dekat anda. Bisa juga sihir jahat yang memang dikirim untuk anda dan lain sebagainya.
4. Deja vu adalah perasaan yakin bahwa anda telah mengalami atau melihat situasi yang sebenarnya baru saja anda alami. Anda terasa seakan momen itu sudah berlangsung atau terulang lagi. Pengalaman ini umumnya dibarengi dengan rasa akrab, seram, atau aneh. Deja vu umumnya dikaitkan dengan mimpi, namun terkadang ada kemungkinan bahwa hal semacam itu memang sungguh-sungguh berlangsung di masa lalupengetahuan jiwa menyampaikan deja vu adalah sisi dari visi supranatural yang bocor, yang semestinya tidak keluar tetapi terpaksa keluar oleh kekuatan bawaan seseorang, dan membentuk sebuah perasaan yg tidak asing lagi untuk kita, walau sebenarnya kita baru mengalami sekali itu, perasaan itu datang dari pandangan kita sendiri, sesungguhnya peringatan bakal tibanya hari itu (waktu deja vu kita rasakan) sudah tertangkap oleh indera ke enam, indera tersebut sesungguhnya berusaha untuk menginformasikan pada kita, tetapi tidak berhasil, hingga di waktu kita betul-betul alami hal tersebut, perasaan akan visi tadi meluap-luap sampai kita terasa alami satu peristiwa 2 x. Kesimpulanya, deja vu artinya kehendak bebas sang indera ke enam untuk menentukan pilihanya, ia tidak ingin di kontrol oleh hukum alam, dan ia menunggu sang pemilik untuk melatih dan membebaskanya dari tabir belenggu.
5. Saat kita memperhatikan sesuatu tanpa berkedip, kita akan menangkap sinar yang menyelimuti benda tersebut, tetapi setelah di amati kembali, sinar tadi juga lenyap. Ketahuilah bahwa sinar yang menyelimuti benda padat dalam pandangan anda itu adalah aura/prana yang menyelimuti benda itu, anda dapat bertanya pada ahli aura atau ahli meditasi yang berpengalaman.
6. Ketika pertama kali kita bertemu dengan seseorang kita merasakan ketidak sukaan/kecocokan, meskipun kita belum mengetahui orang itu. Hal semacam ini disebabkan karena adanya alarm tidak tampak dari indera ke enam, aura yang kita miliki bakal menyatu dengan aura orang yang bertemu dengan kita, di waktu penyatuan aura tersebut, apabila kita dapat melihat, akan berlangsung interaksi, bila kita mengalami kecocokan, jadi warna aura itu bakal beralih dan melebur hingga muncul kesan yang hangat serta nyaman seperti merasa sangat bersahabat, apabila demikian sebaliknya, jadi akan berlangsung tolak-menolak selayaknya medan magnet sampai kita rasakan gerah serta kurang nyaman, jadi apabila anda terasa tidak suka dengan orang yang bahkan juga belum kita kenal, maka bisa di pastikan orang tersebut juga merasakan hal yang sama, hal semacam ini dapat menjadi bahan pertimbangan kita untuk mencari rekan usaha ataupun pasangan.
7. Pernah melihat sekelebat bayangan, demikian nyata, tetapi sesudah di sadari, nyatanya tak ada apa pun di sekitar kita. Bukanlah ilusi optik atau masalah mata yang di sebabkan posisi badan pada letak pandangan, tetapi sekelebat bayangan tadi memang tetangga kita yang tengah numpang lewat, apabila anda adalah salah satu dari yang memiliki indera ke enam, anda pasti tau tujuannya, serta anda juga juga pasti tau, kadang-kadang kamar kita adalah jalan pintas atau jalan masuk ke rumah mereka, serta kadang-kadang anda pasti jengkel, bila kamar mandi/toilet kita di jadikan dapur oleh mereka. Timbulnya sekelebat bayangan tadi sebenarnya adalah visi kita yang datang dari celah yang di punyai oleh tabir penghalang dari indera ke enam. Lantaran di waktu pikiran kita kosong, hasrat akan nafsu serta keduniawian juga turut kosong, sehingga tabir yang menyelimuti indera tersebut juga sedikit mempunyai celah, misalnya adalah saat kita nonton tv, dan kurang enjoy dengan acaranya, saat melamun, saat sedih, saat jemu dan lain-lain, sekelebat bayangan itupun tidak akan nampak apabila pikiran kita tidak dalam situasi seperti yang dijelaskan di atas.
0 Komentar